Friday, December 11, 2015

perjulangan seorang muslim yang berhijab

Ini suatu curahatan hati pilu satu orang muslimah menuju jilbab. Di awal mengenakan jilbab, tantangan telah mulai sejak berdatangan. Dari godaan fesyen yg sedang nge-tren, lingkungan rekan-rekan yg mencibir, sampai larangan keras dari orangtua.

"Wajibkah memakai jilbab?" kalimat itu yg konsisten mengahantui benak muslimah yg tak menyebut identitas beliau. Segala cobaan itu pernah membuatnya ragu. Padahal niatnya tulus buat menutup aurat cocok bersama perintah Allah.

Tetapi kesedihan paling dirasakan muslimah ini kala meminta restu sang ibu. "Saat ingin memang ada niatan ingin pake jilbab, izin dahulu ke mama. Namun mama tak mengijinkan. Betapa sedihnya hati aku ini. Waktu niat telah ada buat menggunakan jilbab malah tak boleh."

Kala konsisten terjadi sampai muslimah ini dekat bersama seorang. Tapi orang tuanya kembali tak setuju ia berteman dekatnya dengannya. Alasannya, temannya itu tak berjilbab. Hatinya tambah gundah & pedih.

Tetapi justru beliau berpikir bisa jadi ini telah jalan dari Allah. Mendatangkan ia hidayah buat hijrah berjilbab. Tapi dengan cara apa dgn ke-2 ortu? Datang bersama niat tulus sebab Allah, hatinya kian mantap. Beliau mengawali harinya utk menutup aurat.

Lika-liku perjuangannya pun belum mogok. Restu belum digenggam, dirinya nekat mengenakan hijab & diam-diam mengambil perlengkapan muslim utk digantinya di jalan. Bersembunyi dari ke-2 ortu. Rasa sedih menyelimuti jikalau mau pulang. Ia mesti mengakses jilbab apalagi dulu sekian banyak m dari hunian.

No comments:

Post a Comment